Mendirikan
pondok pesantren sudah merupakan cita-cita ustadzah Nuzulir Rahmah seorang
daiyah muda yang berbakat sejak beliau masih duduk dibangku sekolah dasar.
Sejak kecil beliau memang sudah mempunyai kecenderungan di bidang pendidikan
dan agama yang sangat tinggi. Beliau adalah sosok seorang yang memiliki etos
kerja yang sangat tinggi, pantang menyerah, selalu tegar dalam menghadapi
segala masalah dan selalu semangat dalam menjalankan setiap hal yang
berhubungan dengan pendidikan. Selain memberi semangat pada diri sendiri,
beliau juga selalu memberi semangat, support, dan motivasi pada santri
untuk selalu bersungguh sungguh dalam menggeluti dunia pendidikan.
Sebelum Pondok Pesantren Modern 4
Bahasa Al Muhibbin ini berdiri, Ustadzah Nuzulir Rahmah adalah seorang guru
yang mengajar di sekolah formal yaitu MTs Salafiyah Asy-Syafi’iyah Jatirogo
Dengan Materi SKI.akan tetapi di luar pelajaran Ustadzah Nuzulir Rahmah juga
menganjurkan anak-anak untuk belajar bahasa arab dan bahasa inggris karena
mengingat keadaan zaman seperti ini yang
memang bahasa Arab dan Inggris itu sudah menjadi kebutuhan untuk masyarakan
sekarang ini agar dapat mengikuti perubahan zaman yang semakin global dan tidak
tertinggal dengan negara lain. Ahirnya pendapat Ustadzah untuk belajar bahasa
Arab, Inggris, Mandarin Dan jepang disambut dengan antusias oleh anak-anak dan
kegiatan tersebut dilaksanakan di kediaman Ustadzah Nuzulir Rahmah.
Setelah berjalan
beberapa waktu dan anak-anak merasa dekat dan enjoyBelajar Dengan
Ustadzah Nuzulir Rahmah meningkatlah yang awalnya hanya kursus bahasa Arab dan
Bahasa Inggris berkembang menjadi kajian kitab kuning dan juga bimbingan
belajar. Mereka merasa senang belajar dengan Ustadzah, selain metodenya yang
tepat dam mudah dipahami, cara penyampaiannya juga menarik dan Varialif,
Ustadzah juga pandai menrik hati dan mendekati anak-anak sehingga mereka semua
menganggap Ustadzah seperti teman mereka sendiri tanpa mengurangi rasa hormat
mereka sebagai seorang murit yang hormat pada gurunya. Meeeka semua sangat
antusias dengan semua materi oyang
diajarkan oleh Ustadzah dan akhirnya mereka sepakat untuk menatap di kediaman
Ustadzah karena mereka merasa lelah harus bolak balik dari rumah menuju
kediaman Ustadzah setiap hari dan agar mereka lebih mudah ketika mereka ingin
belajar atau bertanya sesuatu kepada ustadzah kapan saja mereka inginkan.
Awalnya yang menetap di kediaman
Ustadzah hanyalah sekitar enam anak putra putri. Dan dari situlah, istilah
jawabnya “gethok tular” dari enam anak menjadi seratus enam puluh lima santri
yang terdiri dari enam puluh enam santri putri dan sembilan puluh sembilan
santri putra. Dan berawal dari keadaan itulah pondok pesantren modern 4 bahasa
al muhibbin ini berdiri tepatnya tanggal 21 April 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Atas Kunjungan Anda